Rabu, 21 Oktober 2015
cinta sesungguhnya
CINTA SESUNGGUHNYA
Kamu hadir membawa warna baru
Kamu obati luka ku tentang masa lalu
Kamu mampu mngubah kehidupanku
Jauh lebih baik dari kehidupan yang lalu
Kamu obati luka ku tentang masa lalu
Kamu mampu mngubah kehidupanku
Jauh lebih baik dari kehidupan yang lalu
Kamu manusia sederhana yang mampu memberikan cinta yang luar biasa
Cinta yang tak mampu di ungkapkan oleh kata kata
Mendengar apa yg tidak dikatakan
Mengerti apa yang tidak di jelaskan
Cinta yang tak mampu di ungkapkan oleh kata kata
Mendengar apa yg tidak dikatakan
Mengerti apa yang tidak di jelaskan
Terimakasih cinta....
Atas segala hal yang kamu berikan
Cinta tulus dan juga pengajaran tentang berbagai hal
Kamu telah mengajarkan apa itu menghargai, menerima, bersyukur, ikhlas dan mandiri
Kini ku mampu berdiri sendri dengan tenang melewati semua permasalahan pribadi
Dan kini aku telah mengerti apa itu hidup dan juga cinta sejati
Atas segala hal yang kamu berikan
Cinta tulus dan juga pengajaran tentang berbagai hal
Kamu telah mengajarkan apa itu menghargai, menerima, bersyukur, ikhlas dan mandiri
Kini ku mampu berdiri sendri dengan tenang melewati semua permasalahan pribadi
Dan kini aku telah mengerti apa itu hidup dan juga cinta sejati
Berharap setiap mimpi akan mnjdi nyata
Hidup bahagia bersama selamanya
Semoga rasa antara kita takkan pernah pudar bersama sang waktu
Sehingga Tiada celah bagi cinta yang lainnya
Hidup bahagia bersama selamanya
Semoga rasa antara kita takkan pernah pudar bersama sang waktu
Sehingga Tiada celah bagi cinta yang lainnya
Penanaman Nilai Budi Pekerti dalam Kehidupan Sehari-hari
sumber : concerious.blogdetik.com
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah budi pekerti, namun pengertian ini nampaknya hanyalah sebuah definisi yang hanya dapat kita temukan di literatur-literatur sekolah, padahal sejatinya nilai budi pekerti ini dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan ranah individu, masyarakat, dan bernegara. Budi pekerti sendiri merupakan sebuah nilai yang akan mendasari seluruh perilaku kita dari segi etika, norma, tatakrama dsb. Semua nilai-nilai tersebut akan bernilai baik jika lahir dari budi pekerti yang telah dibina secara baik sehingga nantinya akan menghasilkan perilaku yang baik pula.
Di lihat dari segi definisi, secara umum budi pekerti mempunyai arti yaitu moral dan kelakuan yang baik dalam menjalani kehidupan dan secara harfiah mempunyai pengertian perbuatan (Pekerti) yang dilandasi atau dilahirkan oleh Pikiran yang jernih dan baik (Budi) (Widiastini, 2010). Dengan definisi tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa pikiran dan perbuatan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Jika pikirannya baik, maka perbuatan yang akan dihasilkan pun akan baik pula karena menurut Syeikh Taqiyudin An-Nabhani kepribadian seorang individu di pengaruhi oleh pola pikir (aqliyah) dan nafsiyah (pola sikap) yang baik dan selaras. Agar tercipta pola pikir dan pola sikap yang selaras kita harus menanamkan nilai-nilai budi pekerti semenjak dini. Nilai-nilai budi pekerti sendiri mencakup 14 nilai-nilai yang kemudian tertulis dalam buku Pedoman Suasana Sekolah yang Kondusif dalam Rangka Pembudayaan Budi Pekerti Bagi Warga Sekolah yang diterbitkan oleh Depdiknas yaitu mencakup keimanan, ketakwaan, kejujuran, keteladanan, suasana demokratis, kepedulian, keterbukaan, kebersamaan, keamanan, ketertiban, kebersihan, kesehatan, keindahan, dan sopan santun.
Nilai-nilai budi pekerti tersebut kemudian haruslah diketahui esensinya karena pada saat ini hal tersebut merupakan sebuah kebutuhan dalam rangka menghadapi era globalisasi yang secara definitif menurut Selo Soemardjan dalam carapedia.com “[g]lobalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama”. Dengan demikian, dengan adanya era globalisasi yang juga ditandai dengan seiringnya kemajuan teknologi, kita harus menyiapkan, minimal dari diri kita sendiri untuk menghadapi proses globalisasi yang harus disertai oleh kepribadian kita yang santun karena seperti yang kita ketahui bahwa masalah terbesar yang ada seiring dengan kemajuan teknologi di abad 21 ini adalah adanya degradasi moral yang tercermin dalam kejahatan ringan maupun besar yang melibatkan diri sendiri ataupun orang lain. Dengan demikian, nilai budi pekerti ini perlu dibangun pada abad ini untuk menyeleraskan kemajuan teknologi dan juga etika dari Sumber Daya Manusia nya. Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam hal ini tentunya harus melibatkan individu, masyarakat, dan negara yang terfokus pula pada lembaga formal dan non formal serta media sosial.
Dalam aspek individu dan masyarakat (keluarga), budi pekerti ini mencakup hal-hal mendasar yang sangat diperlukan oleh individu yaitu kesadaran untuk bertingkah laku baik dan selalu menjaga nilai-nilai tersebut. Nilai-nilai dasar sesungguhnya dapat diajarkan melalui media dan lembaga apapun serta akan lebih baik jika di ajarkan ketika kita masih dini oleh keluarga kita sendiri. Namun tak dapat dipungkiri, pada era globalisasi seperti ini, media menjadi sarana yang paling efektif untuk membentuk kepribadian individu baik media sosial seperti facebook, twitter, dan blog ataupun media pembelajaran berbasis penceritaan seperti dongeng dan mitos untuk anak-anak usia dini yang sejatinya telah ditanamkan oleh orang tua kita semenjak kita masih kecil. Selanjutnya, tugas kita pada saat ini adalah memilih nilai budi
sumber : concerious.blogdetik.com
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah budi pekerti, namun pengertian ini nampaknya hanyalah sebuah definisi yang hanya dapat kita temukan di literatur-literatur sekolah, padahal sejatinya nilai budi pekerti ini dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan ranah individu, masyarakat, dan bernegara. Budi pekerti sendiri merupakan sebuah nilai yang akan mendasari seluruh perilaku kita dari segi etika, norma, tatakrama dsb. Semua nilai-nilai tersebut akan bernilai baik jika lahir dari budi pekerti yang telah dibina secara baik sehingga nantinya akan menghasilkan perilaku yang baik pula.
Di lihat dari segi definisi, secara umum budi pekerti mempunyai arti yaitu moral dan kelakuan yang baik dalam menjalani kehidupan dan secara harfiah mempunyai pengertian perbuatan (Pekerti) yang dilandasi atau dilahirkan oleh Pikiran yang jernih dan baik (Budi) (Widiastini, 2010). Dengan definisi tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa pikiran dan perbuatan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Jika pikirannya baik, maka perbuatan yang akan dihasilkan pun akan baik pula karena menurut Syeikh Taqiyudin An-Nabhani kepribadian seorang individu di pengaruhi oleh pola pikir (aqliyah) dan nafsiyah (pola sikap) yang baik dan selaras. Agar tercipta pola pikir dan pola sikap yang selaras kita harus menanamkan nilai-nilai budi pekerti semenjak dini. Nilai-nilai budi pekerti sendiri mencakup 14 nilai-nilai yang kemudian tertulis dalam buku Pedoman Suasana Sekolah yang Kondusif dalam Rangka Pembudayaan Budi Pekerti Bagi Warga Sekolah yang diterbitkan oleh Depdiknas yaitu mencakup keimanan, ketakwaan, kejujuran, keteladanan, suasana demokratis, kepedulian, keterbukaan, kebersamaan, keamanan, ketertiban, kebersihan, kesehatan, keindahan, dan sopan santun.
Nilai-nilai budi pekerti tersebut kemudian haruslah diketahui esensinya karena pada saat ini hal tersebut merupakan sebuah kebutuhan dalam rangka menghadapi era globalisasi yang secara definitif menurut Selo Soemardjan dalam carapedia.com “[g]lobalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama”. Dengan demikian, dengan adanya era globalisasi yang juga ditandai dengan seiringnya kemajuan teknologi, kita harus menyiapkan, minimal dari diri kita sendiri untuk menghadapi proses globalisasi yang harus disertai oleh kepribadian kita yang santun karena seperti yang kita ketahui bahwa masalah terbesar yang ada seiring dengan kemajuan teknologi di abad 21 ini adalah adanya degradasi moral yang tercermin dalam kejahatan ringan maupun besar yang melibatkan diri sendiri ataupun orang lain. Dengan demikian, nilai budi pekerti ini perlu dibangun pada abad ini untuk menyeleraskan kemajuan teknologi dan juga etika dari Sumber Daya Manusia nya. Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam hal ini tentunya harus melibatkan individu, masyarakat, dan negara yang terfokus pula pada lembaga formal dan non formal serta media sosial.
Dalam aspek individu dan masyarakat (keluarga), budi pekerti ini mencakup hal-hal mendasar yang sangat diperlukan oleh individu yaitu kesadaran untuk bertingkah laku baik dan selalu menjaga nilai-nilai tersebut. Nilai-nilai dasar sesungguhnya dapat diajarkan melalui media dan lembaga apapun serta akan lebih baik jika di ajarkan ketika kita masih dini oleh keluarga kita sendiri. Namun tak dapat dipungkiri, pada era globalisasi seperti ini, media menjadi sarana yang paling efektif untuk membentuk kepribadian individu baik media sosial seperti facebook, twitter, dan blog ataupun media pembelajaran berbasis penceritaan seperti dongeng dan mitos untuk anak-anak usia dini yang sejatinya telah ditanamkan oleh orang tua kita semenjak kita masih kecil. Selanjutnya, tugas kita pada saat ini adalah memilih nilai budi
Selasa, 20 Oktober 2015
Pantun Agama
Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa
Daun terap di atas dulang
Anak udang mati di tuba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba
Bunga kenanga di atas kubur
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Rabu, 14 Oktober 2015
Tweety si
tokoh kartun yang berbentuk burung kenari berwarna kuning, memiliki kepala dan
kaki yang berukuran besar tapi badannya kecil. Seperti umunya burung, si tweety
ini juga punya sayap tapi sayapnya berukuran seperti badannya, yang kecil.
Ajaibnya walaupun sayapnya sangat kecil dibandingin dengan kaki dan kepalanya,
si Tweety ini tetap masih bias terbang, kalau tidak sedang terbang , sayapnya
iini berubah jadi tangan. Sungguh aneh tapi nyata masak ada burung dengan
proposi tubuh yang tidak seimbang seperti si Tweety ini bias terbang… Ya
namanya juga tokoh kartun, sah-sah aja lagi yang penting lucu dan disukai oleh
orang-orang.
Tweety adalah tokoh kartun karya anggota
keluarga Looney Toons karya Warner Bros. Dulu aku begitu memvenci tokoh kartun
satu ini sebab si Tweety ini sering carmuk terhadap Granny. Kalau sedang
bertengkar dengan si kucing jahil Sylvester, Granny pasti akan membela Tweety
padahal belum tentu si Sylvester yang membuat gara-gara. Tapi ketika jaman
kuliah dulu, pada saat ulang tahunku beberapa orang teman memberikan kado
celana dalam sexy bergambar Tweety dalam pose yang sok imut. Aku langsung
mengutuk-ngutuk teman-temanku sebab sebetulnya mereka tahu kalau aku benci
sekali terhdap Tweety tapi mereka sengaja membelikan celana dalam bergambar
Tweety, katanya supaya aku menjadi dekat dengan Tweety. Walaupun aku benci
sekali tapi aku terpaksa memakai celan dalam tersebut sebab mereka mengancam
akan memusuhi aku kalau celana dalam tersebut tidak pernah aku pakai.
Mungkin karena si Tweety ini menempel begitu dekatnya dengan bagian paling pribadi dari tubuhku, lama kelamaan rasa benciku terhadap Tweety makin meluntur bahkan sekarang aku berubah jadi penggemar Tweety. Aku mendapatkan ide menulis blog tentang Tweety ini ketika sedang mengenakan celana piyama yang bergambar Tweety. Kalau diperhatikan sosok Tweety ini memang menggemaskan.
Mungkin karena si Tweety ini menempel begitu dekatnya dengan bagian paling pribadi dari tubuhku, lama kelamaan rasa benciku terhadap Tweety makin meluntur bahkan sekarang aku berubah jadi penggemar Tweety. Aku mendapatkan ide menulis blog tentang Tweety ini ketika sedang mengenakan celana piyama yang bergambar Tweety. Kalau diperhatikan sosok Tweety ini memang menggemaskan.
Langganan:
Postingan (Atom)